logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊGerakan Earth Hour Ingatkan...
Iklan

Gerakan Earth Hour Ingatkan Upaya Menghentikan Kerusakan Alam

Gerakan memadamkan listrik selama 1 jam Earth Hour kembali diselenggarakan secara serentak Sabtu (25/3/2023). Kegiatan ini kembali mengingatkan pentingnya menghentikan kerusakan alam dan mengendalikan perubahan iklim.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Berbagai pesan berisi ajakan untuk melindungi bumi disampaikan dalam perayaan tahunan Jam Bumi atau Earth Hour di Sheraton Senggigi Beach Resort, Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/3/2023). Dalam kegiatan yang dihadiri wisatawan mancanegara itu, dilakukan pemadaman listrik selama 1 jam atau 60 menit, juga kampanye dari Komunitas Earth Hour Mataram tentang pentingnya kesadaran bersama untuk melakukan aksi nyata dalam mencegah dampak perubahan iklim.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Berbagai pesan berisi ajakan untuk melindungi bumi disampaikan dalam perayaan tahunan Jam Bumi atau Earth Hour di Sheraton Senggigi Beach Resort, Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/3/2023). Dalam kegiatan yang dihadiri wisatawan mancanegara itu, dilakukan pemadaman listrik selama 1 jam atau 60 menit, juga kampanye dari Komunitas Earth Hour Mataram tentang pentingnya kesadaran bersama untuk melakukan aksi nyata dalam mencegah dampak perubahan iklim.

JAKARTA, KOMPAS β€” Gerakan memadamkan listrik selama 1 jam atau Earth Hour kembali diselenggarakan secara serentak pada Sabtu (25/3/2023) pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Perayaan yang dipusatkan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, ini kembali mengingatkan kepada seluruh pihak terkait momen krusial untuk menghentikan kerusakan alam dan mengendalikan perubahan iklim selama tujuh tahun ke depan.

Sama seperti perayaan di tahun-tahun sebelumnya, Earth Hour 2023 juga menyerukan kepada individu, komunitas, dan sektor bisnis di seluruh dunia untuk melakukan aksi pengendalian perubahan iklim. Aksi dilakukan dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik lainnya yang tidak digunakan selama 1 jam bagi keberlanjutan bumi.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan