logo Kompas.id
HumanioraMengejar Matahari di Rayong
Iklan

ENERGI BERSIH

Mengejar Matahari di Rayong

Dunia internasional sepakat untuk menjaga suhu Bumi tidak naik lebih dari 1,5 derajat celsius. Upaya mengurangi emisi karbon pun dilakukan, antara lain, dengan memanfaatkan energi baru terbarukan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
<i>Solar farm</i> di kawasan pabrik SIG di Rayong, Thailand, Kamis (24/3/2023). Perusahaan pengemasan aseptik ini memasang 12.350 panel surya dengan kapasitas 5.675 megawatt per jam (MWh) di area seluas 40.064 meter persegi di pabrik di Rayong.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Solar farm di kawasan pabrik SIG di Rayong, Thailand, Kamis (24/3/2023). Perusahaan pengemasan aseptik ini memasang 12.350 panel surya dengan kapasitas 5.675 megawatt per jam (MWh) di area seluas 40.064 meter persegi di pabrik di Rayong.

Kawasan Pluak Daeng di Provinsi Rayong, Thailand, sedang panas-panasnya pada pukul 13.40, Kamis (23/3/2023). Suhu udara mencapai 34 derajat celsius dan sinar matahari yang menyengat membuat kulit lekas menggelap. Saat orang-orang sibuk berteduh, ratusan (mungkin ribuan) lembar panel surya berdiri kokoh menantang sengatan matahari.

Panel surya tersebut membentang sepanjang puluhan meter, kemudian disusun berjejer setidaknya dalam 26 baris. Panel-panel surya tersebut diletakkan di solar farm, sebuah lahan luas tanpa vegetasi di kawasan pabrik SIG, Rayong. SIG adalah perusahaan pengemasan aseptik yang dibangun pertama kali di Swiss, kemudian ekspansi ke beberapa negara.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Mengejar Matahari di Rayong".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...