Iklan
Novel ”Rasina”, Jembatan Mempelajari Sejarah Kelam Penjajahan
Terdengar olehku perintah dari mandor kulit hitam untuk semua rumah yang menyimpan budak. Kini, seluruh jalan dipenuhi warna cokelat tubuh-tubuh telanjang berbalur minyak yang berkilat-kilat tertimpa sinar matahari.
JAKARTA, KOMPAS – Masa penjajahan Belanda sarat dengan kekerasan dan kekejaman, salah satunya dalam praktik perbudakan. Novel “Rasina” karya Iksaka Banu menjadi jembatan kecil bagi generasi saat ini agar tidak melupakan sejarah kelam tersebut.
Rasina diceritakan sebagai seorang budak bisu. Leluhurnya menjadi korban pembantaian massal saat VOC (persekutuan dagang asal Belanda) berupaya membangun monopoli perdagangan di Banda, Maluku, pada 1621.