logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊLulusan Perfilman Belum Sesuai...
Iklan

Lulusan Perfilman Belum Sesuai Kebutuhan Industri

Ada beberapa penyebab lulusan pendidikan perfilman sulit diserap industri. Selain kurangnya kompetensi pengajar, lembaga pendidikan tidak memiliki teknologi perfilman mutakhir dan sertifikasi kompetensi pekerja kurang.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Suasana penayangan film pendek berjudul <i>Bangkit Prinsip Juang</i> di ruang audiovisual Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Sabtu (10/12/2022). Film itu diproduksi oleh Museum Kebangkitan Nasional dan akan ditayangkan di platform Indonesiana TV.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Suasana penayangan film pendek berjudul Bangkit Prinsip Juang di ruang audiovisual Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Sabtu (10/12/2022). Film itu diproduksi oleh Museum Kebangkitan Nasional dan akan ditayangkan di platform Indonesiana TV.

JAKARTA, KOMPAS β€” Keterampilan lulusan pendidikan tinggi ataupun menengah perfilman dinilai belum sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini membuat mereka sulit terserap di pasar kerja perfilman.

”Salah satu kondisi yang menunjukkan gapini adalah perekrutan tenaga kerja di industri film umumnya bersifat tertutup dan hanya merekrut tenaga kerja yang sudah dikenal,” kata Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Gunawan Paggaru pada rangkaian peringatan Hari Film Nasional (HFN) 2023 di Jakarta, Senin (6/3/2023). HFN diperingati setiap 30 Maret.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan