logo Kompas.id
HumanioraMengkritik lewat Kartun...
Iklan

PAMERAN BENTARA BUDAYA

Mengkritik lewat Kartun ”Timun” yang Menggelitik

Sudah 38 tahun kartun setrip Timun setia menemani ”Kompas” edisi Minggu. Meski bernuansa menggelitik, kartun karya Rahmat Riyadi itu sarat dengan kritik. Karyanya ikut merekam perjalanan negeri lewat parodi.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
· 1 menit baca
Sejumlah komik strip dan komik tunggal karakter kartun Timun karya Rahmat Riyadi dipamerkan dengan judul Parodi Negeri Kami di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta, Kamis (16/2/2023). Pameran ini juga menjadi peringatan 38 Tahun Kartun Timun di Harian <i>Kompas</i>.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sejumlah komik strip dan komik tunggal karakter kartun Timun karya Rahmat Riyadi dipamerkan dengan judul Parodi Negeri Kami di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta, Kamis (16/2/2023). Pameran ini juga menjadi peringatan 38 Tahun Kartun Timun di Harian Kompas.

Sudah 38 tahun kartun setrip ”Timun” setia menemani Kompas edisi Minggu. Meski bernuansa menggelitik, kartun karya Rahmat Riyadi itu sarat dengan kritik. Karyanya ikut merekam perjalanan negeri lewat parodi.

Gambar seseorang yang berjalan kaki dengan wajah ceria menyambut pengunjung saat memasuki ruang pameran utama Bentara Budaya Jakarta, Kamis (16/2/2023) malam. Namun, di kolom terakhirnya, sosok tersebut melempar topeng sehingga memperlihatkan ekspresi wajah lara yang sesungguhnya. Gambar itu merupakan kartun ”Timun” yang terbit perdana di harian Kompas pada 27 Januari 1985.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan