logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPenurunan Keragaman Mikrobioma...
Iklan

Penurunan Keragaman Mikrobioma Meningkatkan Kerentanan Penyakit

Keanekaragaman mikroba sangat penting bagi manusia kesehatan, dan hilangnya keragaman mikroba dikaitkan dengan peningkatan prevalensi penyakit imun dan metabolik. Namun, saat ini keragaman mikroba menyusut drastis.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Warga Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, mengadakan ritual siat tipat bantal, atau perang dengan menggunakan ketupat dan penganan bantal, di jaba (halaman) Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Kapal, Selasa (14/10/2014). Tradisi siat tipat bantal bertujuan memohon kesuburan dan kemakmuran.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Warga Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, mengadakan ritual siat tipat bantal, atau perang dengan menggunakan ketupat dan penganan bantal, di jaba (halaman) Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Kapal, Selasa (14/10/2014). Tradisi siat tipat bantal bertujuan memohon kesuburan dan kemakmuran.

JAKARTA, KOMPAS-Keanekaragaman mikroba yang ada dalam saluran pencernaan manusia telah menurun, terutama karena perubahan gaya hidup dan pola diet, penggunaan antibiotik yang luas, dan konversi penggunaan lahan. Padahal, keanekaragaman mikroba sangat penting bagi kesehatan manusia. Hilangnya keragaman mikroba dikaitkan dengan peningkatan prevalensi penyakit imun dan metabolik.

"Kepunahan keanekaragaman mikrobioma mungkin silent (tidak banyak yang memperhatikan), tetapi hal itu dapat membawa bencana jika tidak ada tindakan yang diambil segera," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, saat memberikan sambutannya dalam 3rd Global Microbiome Network- GloMiNe Symposium for Asia, yang diselenggarakan Rabu (25/1/2023).

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan