logo Kompas.id
HumanioraBiaya Kuliah yang Dirasa Belum...
Iklan

Biaya Kuliah yang Dirasa Belum ”Ramah”

Biaya kuliah, pun di perguruan tinggi negeri, dinilai masih belum sepenuhnya ”ramah” bagi mahasiswa tidak mampu. Masih terjadi, mahasiswa potensial yang terkendala kuliah karena biaya yang tidak terjangkau.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Mahasiswa dari berbagai kampus bergabung melakukan aksi untuk rasa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak di depan kantor DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, awal September 2022. Mereka menyuarakan aspirasinya bagaimana rakyat miskin yang menanggung dampak langsung atas kebijakan tersebut.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Mahasiswa dari berbagai kampus bergabung melakukan aksi untuk rasa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak di depan kantor DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, awal September 2022. Mereka menyuarakan aspirasinya bagaimana rakyat miskin yang menanggung dampak langsung atas kebijakan tersebut.

Kuliah di perguruan tinggi jadi dambaan bagi banyak orang, termasuk anak-anak dari keluarga tidak mampu. Perguruan tinggi yang mendapat kucuran dana pemerintah dinilai ”ramah” dari segi biaya serta berkualitas baik. Hal ini memberi nilai tambah bagi lulusannya untuk bersaing saat memasuki dunia kerja.

Meksipun perguruan tinggi negeri mempunyai jalur masuk mandiri yang memungkinkan ada semacam “uang gedung” bagi peserta lulus, menjadi mahasiswa PTN tak menyiutkan nyali mahasiswa dari golongan menengah ke bawah. Di tiap jalur masuk ada penentuan uang kuliah tunggal (UKT) yang disesuaikan kemampuan ekonomi keluarga mahasiswa. Namun, biaya kuliah di PTN masih menjadi dilema.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan