logo Kompas.id
HumanioraDari Laksamana Hingga Kepala...
Iklan

Dari Laksamana Hingga Kepala Desa, Jejak Perempuan dalam Sejarah

Pameran “The Truth Inside You: Alunan Kisah tentang Perempuan” menarasikan peran perempuan di berbagai bidang dari masa ke masa. Semangat itu agar dimaknai sesuai konteks zaman saat ini.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Pengunjung berfoto di salah satu sudut pameran bertajuk "The Truth Inside You: Alunan Kisah Tentang Perempuan" di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/12/2022). Pameran tersebut menampilkan 108 koleksi dari berbagai sumber. Pameran temporer untuk memperingati perayaan hari ibu ini memotret tantangan perempuan dan cara mengatasinya.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pengunjung berfoto di salah satu sudut pameran bertajuk "The Truth Inside You: Alunan Kisah Tentang Perempuan" di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (15/12/2022). Pameran tersebut menampilkan 108 koleksi dari berbagai sumber. Pameran temporer untuk memperingati perayaan hari ibu ini memotret tantangan perempuan dan cara mengatasinya.

Perempuan mutakhir digambarkan dengan begitu dinamis. Mereka tidak lagi sekadar “anggun, lembut, dan santun”, namun juga “mandiri, berpendidikan, serta berdaya atas tubuh dan pikirannya.” Benih dinamika ini rupanya tumbuh dari zaman raja-raja masih bertakhta, lalu bersemi beberapa abad kemudian di era modern.

Jika warga abad ke-21 punya sosok pahlawan super fiksi Sri Asih, warga abad ke-16 punya Keumalahayati, laksamana angkatan laut di masa Kesultanan Aceh. Ia memimpin armada Inong Balee (yang terdiri atas para janda) untuk melawan penjajah sekaligus menjaga Aceh yang jadi salah satu simpul jalur rempah Nusantara. Inong Balee dibentuk setelah suami Keumalahayati tewas dalam Perang Teluk Haru melawan Portugis.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan