Kebanggaan atas Identitas Lindungi Kesehatan Mental dari Ujaran Kebencian di Dunia Maya
Berdasarkan studi terbaru di ”Journal of Applied Communication Research”, merasa bangga dengan identitas atau latar belakang yang dimiliki menjadi kunci kesehatan mental ketika berhadapan dengan perlakuan rasisme daring.
JAKARTA, KOMPAS — Ujaran kebencian yang didasarkan pada ras atau identitas lain jamak ditemukan di dunia maya. Berdasarkan studi terbaru di Journal of Applied Communication Research, merasa bangga dengan identitas atau latar belakang yang dimiliki menjadi kunci kesehatan mental ketika berhadapan dengan perlakuan rasisme dalam jaringan.
Profesor studi komunikasi di Wayne State University, Amerika Serikat, Stephanie Tom Tong, yang menjadi penulis utama dalam studi itu, menyebutkan, kebanggaan atas identitas merupakan bentuk ketahanan kesehatan psikologis. Hal ini juga dikaitkan dengan kesehatan fisik dan hubungan pribadi lebih baik serta kepuasan lebih besar dengan keadaan hidup.