logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSaatnya Melirik Teknologi Luar...
Iklan

Saatnya Melirik Teknologi Luar Angkasa

Dibandingkan negara G20 lain, pengembangan teknologi dan eksplorasi luar angkasa Indonesia jauh tertinggal. Rendahnya kepercayaan diri membuat sebagian bangsa ini menganggap penguasaan teknologi antariksa itu tak perlu.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Satelit Republik Indonesia (Satria) atau Satelit Nusantara Tiga (N3) produksi Thales Alenia Spaces, Perancis. Satelit khusus internet ini berkapasitas 150 gigabit per detik (Gbps).
THALES ALENIA SPACES

Satelit Republik Indonesia (Satria) atau Satelit Nusantara Tiga (N3) produksi Thales Alenia Spaces, Perancis. Satelit khusus internet ini berkapasitas 150 gigabit per detik (Gbps).

Indonesia masih tergolong negara berpendapatan menengah. Namun, jumlah penduduk yang besar membuat ekonomi Indonesia pun besar. Tahun 2030, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia di bawah China, Amerika Serikat, India, dan Jepang.

Meski ukuran ekonomi Indonesia besar, pengembangan teknologi luar angkasa Indonesia jauh tertinggal. Dari lima besar kekuatan ekonomi dunia tahun 2030 itu, hanya Indonesia yang belum mampu membuat dan meluncurkan satelit secara mandiri. Padahal, Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang menggunakan satelit komunikasi sejak 1976.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan