Tantangan Baru Penanggulangan Malaria 2030 di Indonesia
Malaria masih menjadi masalah bagi 85 negara endemik. Masalah baru yang timbul dalam proses penanggulangannya perlu menjadi perhatian seluruh pihak.
Pemateri dan moderator dalam Gadjah Mada International Conference on Tropical Medicine, Selasa (15/11/2022). Moderator sekaligus pengajar FK-KKMK Universitas Gadjah Mada, Elsa Herdiana Murhandarwati (kiri atas); pemateri sekaligus pakar mikrobiologi dan zoologi dari Oxford University, J Kevin Baird (kanan atas); pemateri sekaligus peneliti pediatrik dari Universitas Gadjah Mada, Jeanne Rini Poespoprodjo (kiri bawah); dan pemateri sekaligus peneliti biologi molekuler Eijkman Institute dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Rintis Noviyanti.
JAKARTA, KOMPAS — Penanggulangan malaria di Indonesia menemui masalah baru dengan adanya spesies lain yang sama berbahayanya dengan malaria dan produksi vaksin yang masih dalam proses penelitian. Keduanya menjadi tantangan Indonesia dalam pencapaian bebas malaria pada 2030.
Pakar mikrobiologi dan zoologi dari Oxford University, J Kevin Baird, dalam Gadjah Mada International Conference on Tropical Medicine, Selasa (15/11/2022), menyebutkan, malaria yang disebabkan Plasmodium vivax sama berbahayanya dengan (malaria yang disebabkan) Plasmodium falciparum.