logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊDari Aurora Warna-warni hingga...
Iklan

Dari Aurora Warna-warni hingga Putusnya Radio

Dua pekan terakhir, aktivitas Matahari meningkat hingga memicu suar dan ledakan. Peristiwa itu menimbulkan aurora merah muda di Norwegia, aurora biru di Swedia, serta putusnya sinyal radio di Selandia Baru dan Australia.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Observatorium Dinamika Matahari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (SDO NASA) berhasil menangkap citra Matahari saat terjadi <i>flare</i> suar Matahari kelas M6.1 yang mencapai puncaknya pada 5 Juli 2012 pukul 07.44 pagi waktu pantai timur AS.
NASA/SDO/AIA

Observatorium Dinamika Matahari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (SDO NASA) berhasil menangkap citra Matahari saat terjadi flare suar Matahari kelas M6.1 yang mencapai puncaknya pada 5 Juli 2012 pukul 07.44 pagi waktu pantai timur AS.

Aktivitas Matahari sedang dalam fase meningkat menuju puncak siklus 11 tahunan yang diperkirakan akan terjadi tahun 2025. Beberapa hari terakhir, peningkatan aktivitas Matahari itu memunculkan aurora merah muda di Norwegia, aurora biru di Swedia, serta putusnya jaringan komunikasi radio di seluruh Selandia Baru dan sebagian Australia.

Pemantauan permukaan Matahari yang dilakukan sejak tahun 1775 menunjukkan bintik hitam (black spot) yang muncul di permukaan Matahari selama beberapa tahun terakhir terus meningkat. Hingga jelang akhir 2022, jumlah bintik Matahari yang muncul jauh melebihi perkiraan para ilmuwan Matahari.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan