logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊLiteratur Musik Tradisi Masih ...
Iklan

Literatur Musik Tradisi Masih Terbatas

Musik tradisi dapat dikembangkan menjadi musik baru. Namun, hal ini perlu didasari dengan riset dan pemahaman akan keberagaman budaya.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Kelompok kesenian gambang kromong Sinar Baru dari Bogor tampil sebagai pembuka dalam International Ethnic Music Festival di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (7/11/2022). Festival yang diselenggarakan oleh Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta ini kembali digelar secara langsung setelah tahun lalu digelar secara daring. Selain menjadi ruang apresiasi festival ini diharapkan memunculkan gagasan inovatif dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional. Festival yang berlangsung selama dua hari ini akan menampilkan kelompok musik etnik dari Aceh, Bali, Riau dan Ternate serta musisi tradisi dari Meksiko dan Ekuador.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)

Kelompok kesenian gambang kromong Sinar Baru dari Bogor tampil sebagai pembuka dalam International Ethnic Music Festival di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (7/11/2022). Festival yang diselenggarakan oleh Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta ini kembali digelar secara langsung setelah tahun lalu digelar secara daring. Selain menjadi ruang apresiasi festival ini diharapkan memunculkan gagasan inovatif dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional. Festival yang berlangsung selama dua hari ini akan menampilkan kelompok musik etnik dari Aceh, Bali, Riau dan Ternate serta musisi tradisi dari Meksiko dan Ekuador.

JAKARTA, KOMPAS – Musik tradisi Indonesia berpeluang besar untuk dikembangkan menjadi musik baru. Untuk itu, riset dan pemahaman soal akar musik tradisi diperlukan. Namun, hal ini kerap terhambat keterbatasan literatur.

Musikolog Universitas Negeri Jakarta Hery Budiawan, mengatakan, ruang untuk mengeksplorasi musik tradisi masih sangat luas. Terlebih lagi, kemajuan teknologi membuat musisi mudah mencari informasi dan referensi musik dari berbagai daerah. Hal ini dapat dikembangkan menjadi ide musik baru.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan