logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSeks, Masih Pentingkah bagi...
Iklan

Seks, Masih Pentingkah bagi Milenial?

Frekuensi hubungan seksual pasangan suami-istri generasi milenial makin menurun. Akibatnya, tingkat kelahiran pun turun. Milenial memiliki beban stres berat akibat tuntutan kehidupan, ekonomi, dan pengaruh teknologi.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Pasangan suami-istri Ari Saputra dan Roslina Saputra (kiri) bersepeda di kawasan perumahan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (13/5/2022). Setiap pagi, pasangan suami-istri ini rutin bersepeda untuk menjaga kebugaran dan berat badan.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pasangan suami-istri Ari Saputra dan Roslina Saputra (kiri) bersepeda di kawasan perumahan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (13/5/2022). Setiap pagi, pasangan suami-istri ini rutin bersepeda untuk menjaga kebugaran dan berat badan.

Kehidupan seksual manusia mencapai puncaknya di umur 20 tahun-30 tahun. Setelah itu, percikan gairah seksual akan menurun. Namun, pada milenial, mereka justru mengalami kemunduran dorongan bercinta lebih cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Beratnya beban hidup dan teknologi memicu stres hingga akhirnya menurunkan hasrat seksual mereka.

Survei Kinsey Institute di Universitas Indiana, Amerika Serikat, bersama Lovehoney, penjual perlengkapan seks, terhadap penduduk AS umur 18 tahun-45 tahun pada 2021, seperti dikutip BBC, 20 Oktober 2022, menunjukkan, 25,8 persen milenial atau generasi Y yang menikah memiliki hasrat seksual rendah dalam setahun terakhir. Untuk generasi X dan generasi Z yang mengalami masalah serupa masing-masing sebanyak 21,2 persen dan 10,5 persen.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan