logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKedokteran Presisi untuk...
Iklan

Kedokteran Presisi untuk Penanganan Diabetes Melitus

Penerapan kedokteran presisi dalam penanggulangan diabetes melitus dapat berdampak pada layanan yang efektif bagi pasien sekaligus memberikan layanan dengan biaya yang efektif. Pemberian pengobatan pun lebih tepat.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Petugas memeriksa kondisi kesehatan warga yang mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah, akhir Agustus 2018. Pelayanan kesehatan bagi warga berusia 17-60 tahun ini merupakan upaya deteksi dini terhadap sejumlah penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, stroke, jantung, dan ginjal.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petugas memeriksa kondisi kesehatan warga yang mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah, akhir Agustus 2018. Pelayanan kesehatan bagi warga berusia 17-60 tahun ini merupakan upaya deteksi dini terhadap sejumlah penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, stroke, jantung, dan ginjal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kedokteran presisi merupakan keniscayaan dalam layanan kedokteran di masa depan. Dengan kedokteran presisi, pasien akan dimungkinkan untuk mendapatkan penapisan yang lebih sensitif, diagnosis yang tepat, serta terapi yang efektif. Itu termasuk untuk pelayanan pada pasien diabetes melitus.

Hal tersebut disampaikan oleh Dante Saksono Harbuwono dalam pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sabtu (22/10/2022), di Jakarta. Dante saat ini juga menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan