Membangun Kebanggaan Positif Suporter
Suporter sepak bola memiliki perilaku khas. Namun, stigmatisasi membuat suporter sering dikambinghitamkan atas kericuhan yang terjadi. Padahal, perilaku suporter adalah cerminan situasi sosial politik di sekitar mereka.
Dalam setiap kericuhan yang menyertai laga sepak bola, baik di dalam maupun di luar lapangan, suporter adalah kelompok yang paling mudah disalahkan. Sebagai satu-satunya pihak yang harus membayar untuk menikmati pertandingan, posisi mereka memang paling lemah. Padahal, perilaku suporter sejatinya adalah cerminan situasi sosial politik di sekitar mereka.
Keributan dalam pertandingan sepak bola, baik yang melibatkan sesama suporter, suporter dengan aparat, atau terkadang suporter dengan pemain, bukanlah fenomena khas Indonesia. Di negara-negara maju sekalipun, dengan sistem pengelolaan olahraga dan pertandingan yang baik, potensi kericuhan pertandingan tetap ada.