Layanan Telemedik Tetap Diminati
Telemedik kian diminati oleh masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, potensi layanan ini perlu dikembangkan.
JAKARTA, KOMPAS β Layanan pengobatan jarak jauh atau telemedik masif digunakan masyarakat Indonesia saat pandemi Covid-19. Pada tahun 2022 layanan ini lebih banyak diakses oleh pasien non-Covid-19 ketimbang konsultasi khusus untuk penderita Covid-19. Meskipun begitu, diperlukan sejumlah upaya untuk mengembangkan potensi ini agar dapat optimal dalam memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Indonesia.
Staf Ahli Menteri Kesehatan RI Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji pada Selasa (4/10/2022) menyebutkan, Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi untuk mengembangkan layanan telemedik. Berdasarkan data Asosiasi Telemedicine Indonesia (ATENSI) per semester I-2022, konsultasi telemedik non-Covid-19 di Indonesia mencapai 10.052.955 kali. Data ini jauh lebih besar daripada penggunaan layanan telemedik untuk kasus Covid-19, yaitu 453.540 kali pada kurun waktu yang sama.