logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPerubahan Iklim Memengaruhi...
Iklan

Perubahan Iklim Memengaruhi Kualitas Air Minum

Hasil studi menunjukkan, penghilangan hutan sebagai konsekuensi tidak langsung dari perubahan iklim berefek pada kualitas air waduk. Ini lebih nyata dari efek langsung perubahan iklim terhadap peningkatan suhu air laut.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, masih menyimpan air sekitar 200 juta meter kubik, Senin (24/6/2019). Air waduk ini dialirkan untuk irigasi pertanian dengan debit sekitar 25 meter kubik per detik.
ERWIN EDHI PRASETYA

Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, masih menyimpan air sekitar 200 juta meter kubik, Senin (24/6/2019). Air waduk ini dialirkan untuk irigasi pertanian dengan debit sekitar 25 meter kubik per detik.

Studi terbaru dari Pusat Penelitian Lingkungan Helmholtz, Jerman, menunjukkan, perubahan iklim dapat berdampak terhadap kualitas air minum. Kesimpulan ini diperoleh setelah para peneliti melihat ada dampak yang signifikan terhadap reservoir air minum terbesar di Jerman akibat hilangnya tutupan hutan di daerah tangkapan air.

Para peneliti menyimpulkan hal ini setelah melakukan studi model reservoir Rappbode di wilayah Harz, Jerman.Wilayah dataran tinggi ini merupakan reservoir air minum terbesar di Jerman dan menyediakan air minum untuk sekitar satu juta orang.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan