SENI
Kodok ”Ngorek” Pemanggil Hujan
Pertunjukan ”Legenda Godogan: Kungkum Kodok” dipentaskan di Bentara Budaya Jakarta pada Sabtu (27/8/2022) malam. Pertunjukan diangkat dari cerita rakyat Bali tentang pangeran dan katak.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F27%2Fea788d94-ed63-40db-b789-7948bdc15242_jpg.jpg)
Pementasan Legenda Godogan: Kungkum Kodok di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (27/8/2022). Proyek seni karawitan kontemporer itu merupakan karya kolektif seni dari Perancis, L'Association Rebonds, dan kolektif seni dari Yogyakarta, Komunitas Gayam16. Sebelum tampil di Jakarta, proyek seni yang digawangi tiga seniman Perancis dan lima seniman Indonesia tersebut telah dipentaskan di Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Karya tersebut menggabungkan tari, tembang, gamelan, dan elektro-akustik dari narasi teks yang dibuat oleh Elizabeth Inandiak.
Hujan benar-benar turun saat suara kodok bersahut-sahutan di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (27/8/2022) malam. Penari Putri Raharjo dan Warto Bosa bergeming. Tubuh mereka meliuk-liuk mengikuti alunan gamelan di bawah hujan. Properti tari serupa kodok yang mereka bawa menimbulkan tanya, apa jadinya nasib bumi jika kodok punah?
Banyak penonton kaget suara gamelan mengentak tiba-tiba. Setelah kagetnya reda, kepala penonton celingukan mencari sumber suara. Kala itu penonton duduk melingkar di tengah lapangan Bentara Budaya Jakarta. Penyelenggara acara yang menyuruh begitu.