logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSistem Monitoring Gempa dan...
Iklan

Sistem Monitoring Gempa dan Peringatan Dini Tsunami Diperkuat

Konsorsium Gempa Bumi dan Tsunami Indonesia dibentuk untuk memperkuat sistem monitoring gempa bumi dan peringatan tsunami. Penguatan diperlukan untuk mengakomodasi fenomena kegempaan dan tsunami yang kompleks.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan Produk Inovasi 4.0 berupa tiga aplikasi, yaitu InaTEWS 4.0, InfoBMKG 4.0, dan GeoHotspot 4.0, di Gedung BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (30/8), yang diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. InaTEWS 4.0 adalah Tsunami Early Warning System untuk mendeteksi gempa bumi, peringatan dini tsunami seluruh Indonesia.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan Produk Inovasi 4.0 berupa tiga aplikasi, yaitu InaTEWS 4.0, InfoBMKG 4.0, dan GeoHotspot 4.0, di Gedung BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (30/8), yang diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. InaTEWS 4.0 adalah Tsunami Early Warning System untuk mendeteksi gempa bumi, peringatan dini tsunami seluruh Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sistem monitoring gempa bumi dan peringatan dini tsunami di Indonesia belum mampu mengakomodasi berbagai fenomena bencana yang semakin kompleks. Konsorsium gempa dan tsunami dibentuk untuk memperkuat kapasitas sistem monitoring tersebut.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, fenomena kegempaan dan tsunami yang terjadi saat ini semakin kompleks. Karena itu, kapasitas sistem monitoring gempa bumi dan peringatan dini tsunami pun harus diperkuat dan ditingkatkan.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan