logo Kompas.id
HumanioraKetika Perpustakaan Dianggap...
Iklan

Ketika Perpustakaan Dianggap Mulai Tak Relevan…

Teknologi digital mempermudah manusia mengakses informasi. Namun, bukan berarti perpustakaan harus ditinggalkan. Dibutuhkan transformasi agar perpustakaan menjadi pusat belajar masyarakat.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Pengunjung anak-anak menikmati buku koleksi Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019). Rak buku yang menjulang tinggi menjadi dekorasi di Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengunjung anak-anak menikmati buku koleksi Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019). Rak buku yang menjulang tinggi menjadi dekorasi di Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).

Forum Literasi Indonesia mengisi peringatan ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Rabu (17/8/2022) dengan membuat surat terbuka. Ada ”kemarahan” dalam surat itu menyusul anggapan perpustakaan tak diperlukan lagi kala teknologi digital telah menjadi andalan manusia masa kini dalam mencari informasi apa pun.

Forum Literasi Indonesia yang terdiri dari beragam pegiat literasi Indonesia kecewa ketika ada seorang wakil rakyat yang menyatakan bahwa perpustakaan seharusnya tidak masuk menjadi pembangunan prioritas dibandingkan dengan perbaikan infrastruktur jalan raya. Tak penting lagi membangun gedung perpustakaan yang megah dengan fasilitas lengkap karena teknologi ditigal, salah satunya Google, bisa menggantikan perpustakaan. Pernyataan ini sontak menyatukan para pegiat literasi dari berbagai penjuru negeri untuk menyatakan sikap.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan