logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPerubahan Mangrove Jadi Tambak...
Iklan

Perubahan Mangrove Jadi Tambak Didominasi di Areal Penggunaan Lain

Selama ini banyak pemilik lahan, khususnya tambak, berpandangan mangrove akan mengurangi nilai ekonomi dari tambak. Pandangan ini perlu ditepis dengan memberikan bukti terkait manfaat mangrove dari berbagai aspek.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Hutan mangrove di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Aceh, Kamis (14/9/2017). Hutan mangrove seluas 6.000 hektar yang memiliki 28 jenis mangrove itu diproyeksikan menjadi obyek wisata berbasis edukasi dan konservasi.
KOMPAS/ZULKARNAINI

Hutan mangrove di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Aceh, Kamis (14/9/2017). Hutan mangrove seluas 6.000 hektar yang memiliki 28 jenis mangrove itu diproyeksikan menjadi obyek wisata berbasis edukasi dan konservasi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Banyaknya mangrove di areal penggunaan lain menjadi salah satu kendala dalam program rehabilitasi. Agar program ini berjalan optimal, para pemilik lahan perlu terus diberikan pemahaman tentang dampak dan manfaat rehabilitasi mangrove.

Perubahan penggunaan lahan yang banyak terjadi saat ini merupakan salah satu permasalahan dalam perlindungan mangrove. Hasil penelitian menyebutkan, perubahan areal mangrove menjadi nonmangrove didominasi oleh tambak, yakni 631.802 hektar. Dari status lahannya, perubahan mangrove menjadi tambak itu mayoritas di areal penggunaan lain (APL) seluas 393.623 hektar (62 persen) dan di kawasan hutan seluas 238.179 ha (38 persen).

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan