logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSebanyak 121 Juta Kehamilan...
Iklan

Sebanyak 121 Juta Kehamilan Tidak Diinginkan Terjadi Setiap Tahun di Seluruh Dunia

Angka kehamilan tidak diinginkan baik di tingkat global maupun di Indonesia cukup tinggi. Berbagai upaya harus diperkuat untuk mencegahnya, terutama dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan kontrasepsi.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Warga menjalani pemasangan implan keluarga berencana di Puskesmas Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pemerintah Kabupaten Indramayu menargetkan 28.765 akseptor KB dalam sepekan. Hingga Senin, target untuk akseptor KB berkisar 87 persen. Peningkatan akseptor KB diharapkan mampu menekan laju kehamilan. Apalagi, saat pandemi, ibu yang hamil berisiko tinggi terpapar Covid-19.
ABDULLAH FIKRI ASHRI

Warga menjalani pemasangan implan keluarga berencana di Puskesmas Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pemerintah Kabupaten Indramayu menargetkan 28.765 akseptor KB dalam sepekan. Hingga Senin, target untuk akseptor KB berkisar 87 persen. Peningkatan akseptor KB diharapkan mampu menekan laju kehamilan. Apalagi, saat pandemi, ibu yang hamil berisiko tinggi terpapar Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Hampir setengah dari semua kehamilan di tingkat global atau sekitar 121 juta kehamilan merupakan kehamilan tidak diinginkan. Di Indonesia, angkanya mencapai 40 persen dari seluruh kehamilan. Situasi ini harus segera diatasi untuk mencegah berbagai dampak buruk pada ibu dan juga anak di kemudian hari.

Badan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) mengeluarkan Laporan Situasi Kependudukan Dunia 2022 yang menunjukkan tingginya angka kehamilan tidak diinginkan di dunia. Sebanyak 121 juta kehamilan tidak diinginkan terjadi setiap tahun.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan