logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMendampingi Transpuan yang...
Iklan

Mendampingi Transpuan yang Terbuang hingga Usia Senja

Mereka ada di tengah masyarakat, tetapi kehadiran mereka tidak diterima. Sejak kecil ditolak keluarga dan masyarakat, sampai tua pun mereka mengalami berbagai diskriminasi.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
Β· 1 menit baca
Mami Yuli (kiri), Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI), bersama beberapa transpuan lansia, MInggu (24/7/2022).
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Mami Yuli (kiri), Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI), bersama beberapa transpuan lansia, MInggu (24/7/2022).

Kendati lahir dan tumbuh serta hidup di tengah masyarakat, transpuan hingga kini menjadi salah satu kelompok marjinal di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Saat pribadinya diketahui sebagai transpuan, mereka tidak diterima keluarga. Sebagian besar memilih meninggalkan keluarga dan melanjutkan hidup sendiri ataupun berkomunitas dengan sesama transpuan hingga tutup usia.

Ketika terpisah dari keluarga, sebagian besar transpuan tidak memiliki masa depan. Hak-hak mereka sebagai warga negara, mulai dari hak atas pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hingga beragama, terabaikan. Di daerah tertentu, mereka tidak hanya dikucilkan, bahkan mengalami berbagai persekusi.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan