Teknologi Antariksa
Perang Ukraina-Rusia Ganggu Pengembangan Satelit Satria-1
Perang Ukraina-Rusia menghambat produksi komponen dan pengiriman satelit Satria-1. Namun, produsen satelit dan pemerintah optimistis satelit bisa meluncur pada pertengahan 2023 dan beroperasi pada akhir 2023.

Ilustrasi Satelit Republik Indonesia (Satria) 1 yang diproduksi oleh Thales Alenia Space dan menurut rencana akan diluncurkan dengan roket SpaceX pada pertengahan 2023.
LOS ANGELES, KOMPAS — Perang antara Rusia dan Ukraina berdampak luas pada banyak hal, termasuk proses produksi dan pengiriman Satelit Republik Indonesia atau Satria-1. Meski demikian, pemerintah tetap yakin satelit khusus internet terbesar kelima di dunia itu bisa diluncurkan pada pertengahan 2023 dan bisa beroperasi pada akhir 2023.
Perang Ukraina-Rusia memicu kelangkaan pasokan energi di Jerman. Akibatnya, produksi sejumlah komponen satelit yang diproduksi pabrik elektronik di negara tersebut ikut terganggu. Persoalan ini merembet pada terganggunya penyediaan komponen satelit secara keseluruhan. Alhasil, proses produksi satelit turut tersendat.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 15 dengan judul "Perang Ukraina-Rusia Ganggu Pengembangan Satelit Satria-1".
Baca Epaper Kompas