logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTranspuan, Tak Sejiwa Raga
Iklan

Transpuan, Tak Sejiwa Raga

Transpuan adalah orang yang punya jenis kelamin laki-laki, tetapi identitas jendernya perempuan. Kondisi itu menimbulkan tekanan psikologis besar sehingga transpuan perlu dibantu agar bisa menemukan identitas jendernya.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Dora (64), transpuan asal Jawa Timur, sedang menjahit di rumahnya di kawasan padat penduduk di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2022). Ia merantau ke Jakarta sejak 30 tahun lalu, kemudian bertahan hidup dengan mengamen, bekerja serabutan, hingga menjahit.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Dora (64), transpuan asal Jawa Timur, sedang menjahit di rumahnya di kawasan padat penduduk di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2022). Ia merantau ke Jakarta sejak 30 tahun lalu, kemudian bertahan hidup dengan mengamen, bekerja serabutan, hingga menjahit.

Tidak ada orang yang ingin lahir sebagai transpuan, orang yang memiliki jenis kelamin laki-laki, tetapi mengidentifikasikan dirinya sebagai perempuan. Ketidaksesuaian antara kondisi jiwa dan raga itu membuat mereka tidak hanya tak nyaman dan menghadapi berbagai persoalan mental, tetapi juga sering distigmatisasi dan didiskriminasi masyarakat.

Sejak lama, transpuan ada di sekitar kita. Mereka biasanya ada di jalanan, perkampungan, atau acara-acara hiburan. Mereka ada, tetapi sering dianggap tidak ada. Tampilan visual mereka yang kentara dibanding umum masyarakat, baik dalam dandanan maupun tingkah laku, membuat mereka mudah disorot dan mendapat perlakuan tidak adil.

Editor:
ICHWAN SUSANTO, ADHITYA RAMADHAN
Bagikan