logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBertahan di Tengah Ruang...
Iklan

Bertahan di Tengah Ruang Ekspresi yang Menghilang

Panggung kesenian menjadi tempat ekspresi transpuan yang jauh dari stigma yang kerap melukai harga diri. Sayang, kini ruang-ruang ekspresi itu hilang.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI, TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Kasiyanto (53) atau yang dikenal dengan nama panggung Kasiyati, seniman ludruk Surabaya, bersantai di depan kamar kos di kawasan Wonokromo, Surabaya, Rabu (20/7/2022). Sebagian transpuan memilih dunia seni untuk mengekspresikan diri.
RUNIK SRI ASTUTI

Kasiyanto (53) atau yang dikenal dengan nama panggung Kasiyati, seniman ludruk Surabaya, bersantai di depan kamar kos di kawasan Wonokromo, Surabaya, Rabu (20/7/2022). Sebagian transpuan memilih dunia seni untuk mengekspresikan diri.

Panggung hiburan tak hanya membuka ruang bagi para transpuan untuk mengekspresikan diri dalam berkesenian. Di atas pentas mereka bisa menerima apresiasi atas kreasi atau karya seni yang ditampilkan. Dunia hiburan juga jauh dari stigmatisasi yang kerap melukai harga diri transpuan.

Di Jawa Timur, banyak transpuan yang berkecimpung di dunia seni ludruk. Salah satunya Kasiyanto (53), anggota Ludruk Irama Budaya Surabaya. Ditemui di kosnya di Jalan Pulo Wonokromo, Rabu (20/7/2022) sekitar pukul 09.00, pemain dengan nama panggung Kasiyati ini baru bangun tidur.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan