logo Kompas.id
HumanioraSeiring Penghangatan Bumi,...
Iklan

Seiring Penghangatan Bumi, Plankton Menyimpan Lebih Banyak Karbon di Laut

Penelitian ini menunjukkan peran penting ”twilight zone” lautan untuk penyimpanan karbon yang digerakkan secara biologis di lautan. Sayangnya, bagian lautan ini masih kurang dipahami karena sulit untuk diamati.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
· 1 menit baca
Dua pemuda memancing di air laut yang menghijau di kawasan pesisir Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat, Rabu (25/12/2019). Fenomena yang berlangsung sejak Senin (23/12/2019) ini dipicu oleh ledakan populasi fitoplankton yang diduga terkait cuaca ekstrem di Padang beberapa hari terakhir. Pada hari ketiga, warna hijau air tidak sepekat sebelumnya.
YOLA SASTRA

Dua pemuda memancing di air laut yang menghijau di kawasan pesisir Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat, Rabu (25/12/2019). Fenomena yang berlangsung sejak Senin (23/12/2019) ini dipicu oleh ledakan populasi fitoplankton yang diduga terkait cuaca ekstrem di Padang beberapa hari terakhir. Pada hari ketiga, warna hijau air tidak sepekat sebelumnya.

Dampak krisis iklim berupa penghangatan bumi berdampak juga pada peningkatan suhu rata-rata di laut. Para peneliti menunjukkan kondisi ini direspons tumbuhan mikroskopis di lautan dengan proses fotosintesis yang meningkat.

Dampak selanjutnya, fotosintesis yang membutuhkan karbon dioksida ini akan turut menyerap emisi karbon di atmosfer. Ketika fitoplankton itu mati, karbon pun ikut tenggelam dan tersimpan di dasar laut hingga ratusan tahun. Hanya saja, hasil riset para peneliti di University of Bristol dan Pusat Riset Kelautan Nasional di Inggris masih belum bisa menghitung jumlah karbon yang bakal tersimpan hingga akhir abad ini.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan