logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKanker yang Katastropik
Iklan

Kanker yang Katastropik

Pengobatan kanker perlu biaya besar, terutama jika terdiagnosis pada stadium lanjut. Selain deteksi dini dan akses pengobatan, asuransi dan jaring pengaman sosial diperlukan untuk menjamin pengobatan secara tuntas.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
 Petugas Museum Kanker Indonesia (MKI), Deanandya, mengamati jaringan kanker pada saat Hari Kanker Sedunia, di Surabaya, Rabu (4/2). Melalui koleksi yang dipamerkan termasuk jaringan kanker di MKI, pengunjung mendapat informasi secara lengkap tentang serba-serbi kanker berikut cara pencegahannya.
ILHAM KHOIRI

Petugas Museum Kanker Indonesia (MKI), Deanandya, mengamati jaringan kanker pada saat Hari Kanker Sedunia, di Surabaya, Rabu (4/2). Melalui koleksi yang dipamerkan termasuk jaringan kanker di MKI, pengunjung mendapat informasi secara lengkap tentang serba-serbi kanker berikut cara pencegahannya.

Kanker merupakan penyakit katastropik. Jika terlambat dideteksi, akan memerlukan biaya sangat besar dalam perawatan, bahkan bagi mereka yang memiliki asuransi kesehatan sekalipun. Hal itu karena terapi untuk kanker mahal, apalagi kalau sel kanker terus menyebar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, kanker merupakan penyebab utama kematian kedua secara global. Tahun 2018 tercatat, ada sekitar 9,6 juta kematian, atau satu dari enam kematian disebabkan oleh kanker.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan