logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSuplemen Vitamin D Turunkan...
Iklan

Suplemen Vitamin D Turunkan Risiko Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian seiring bertambahnya usia. Penelitian menunjukkan, suplemen vitamin D dan asam lemak omega-3 bisa menurunkan risiko penyakit ini.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Seorang lanjut usia beraktivitas di pasar lama, Kota Tangerang, Banten, Minggu (31/1/2021). Nyeri pinggang inflamasi (peradangan) merupakan penyakit autoimun, di mana kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh sehingga terjadi peradangan pada sendi tulang belakang. Nyeri ini patut diwaspadai karena dapat berakibat fatal. Tak hanya keterbatasan gerak, peradangan akibat autoimun bisa menyebabkan gangguan jantung dan pembuluh darah, saluran cerna, serta ginjal.
Kompas/Priyombodo (PRI)

Seorang lanjut usia beraktivitas di pasar lama, Kota Tangerang, Banten, Minggu (31/1/2021). Nyeri pinggang inflamasi (peradangan) merupakan penyakit autoimun, di mana kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh sehingga terjadi peradangan pada sendi tulang belakang. Nyeri ini patut diwaspadai karena dapat berakibat fatal. Tak hanya keterbatasan gerak, peradangan akibat autoimun bisa menyebabkan gangguan jantung dan pembuluh darah, saluran cerna, serta ginjal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau radang sendi, reumatik polimialgia, penyakit tiroid autoimun, dan psoriasis, merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian seiring bertambahnya usia. Penelitian praklinis menunjukkan, suplemen vitamin D dan asam lemak omega-3 bisa menurunkan risiko penyakit ini.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di The British Medical Journal (BMJ) pada Rabu (26/1/2022), peneliti dari Brigham and Women’s Hospital dan Harvard TH Chan School of Public Health mengevaluasi apakah konsumsi vitamin D dan/atau suplemen asam lemak omega dapat mempengaruhi tingkat autoimun. Dalam studi acak Vitamin D dan Omega-3 Trial (VITAL) yang diikuti peserta selama lebih kurang lima tahun, peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi vitamin D atau vitamin D dan asam lemak omega-3 memiliki tingkat autoimun yang jauh lebih rendah daripada orang yang menggunakan plasebo.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan