logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊResistensi Antimikroba...
Iklan

Resistensi Antimikroba Penyebab Utama Kematian Global

Resistensi antimikroba telah menjadi penyebab utama kematian global, rata-rata sekitar 3.500 orang setiap hari. Pada 2019, lebih dari 1,2 juta orang meninggal karena infeksi bakteri yang resistan antibiotik.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Penyakit kulit dialami warga komunitas adat Orang Rimba di Koto Boyo, Kecamatan Batin XXIV, Batanghari, Jambi, Senin (18/10/2021), menyusul masifnya aktivitas tambang batubara. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena tak tahan oleh pekatnya debu yang beterbangan di udara dan kondisi air sungai yang tercemar.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Penyakit kulit dialami warga komunitas adat Orang Rimba di Koto Boyo, Kecamatan Batin XXIV, Batanghari, Jambi, Senin (18/10/2021), menyusul masifnya aktivitas tambang batubara. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena tak tahan oleh pekatnya debu yang beterbangan di udara dan kondisi air sungai yang tercemar.

JAKARTA, KOMPAS β€” Resistensi antimikroba telah menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia dan membunuh sekitar 3.500 orang setiap hari, melebihi kematian karena HIV/AIDS atau malaria. Pada 2019, lebih dari 1,2 juta orang meninggal sebagai akibat langsung dari infeksi bakteri yang resistan terhadap antibiotik dan jutaan lainnya terdampak tidak langsung.

Laporan kajian mengenai resistensi antimikroba global ini diterbitkan di jurnal The Lancet pada Rabu (19/1/2022). Menurut laporan ini, tingginya korban jiwa terjadi karena infeksi umum yang sebelumnya dapat diobati, tetapi kemudian bakteri yang menyebabkannya menjadi kebal terhadap pengobatan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan