logo Kompas.id
HumanioraTerduga Omicron Muncul di...
Iklan

Terduga Omicron Muncul di Sidoarjo, Mitigasi Ancaman Covid-19 Diperkuat

Mitigasi menghadapi ancaman gelombang kasus Covid-19 diperkuat menyusul temuan terduga positif Omicron di Sidoarjo, Jawa Timur.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
· 1 menit baca
Warga mengantre untuk naik bus Transjakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/1/2022). Warga cenderung tetap beraktivitas di luar rumah saat akhir pekan dalam masa PPKM level 2 meski saat ini dibayangi dengan lonjakan kasus baru Covid-19, terutama karena varian Omicron. Hingga Jumat (7/1/2022), kasus Omicron di Indonesia tercatat 318 kasus dengan sebagian besar kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)

Warga mengantre untuk naik bus Transjakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/1/2022). Warga cenderung tetap beraktivitas di luar rumah saat akhir pekan dalam masa PPKM level 2 meski saat ini dibayangi dengan lonjakan kasus baru Covid-19, terutama karena varian Omicron. Hingga Jumat (7/1/2022), kasus Omicron di Indonesia tercatat 318 kasus dengan sebagian besar kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

SIDOARJO, KOMPAS—Mitigasi menghadapi ancaman gelombang kasus Covid-19 diperkuat menyusul adanya temuan probable Omicron di Sidoarjo, Jawa Timur. Pengamatan terhadap sebaran penyakit dilakukan secara sistematis dan terus menerus. Selain itu disiapkan obat-obatan, tempat perawatan, hingga layanan vaksinasi Covid-19 yang mudah diakses oleh masyarakat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sidoarjo M Atho’ilah mengatakan, saat ini terdapat satu kasus terduga Omicron di wilayahnya. Temuan kasus tersebut disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan pasien. ”Pasien berstatus probable Omicron ini sudah diambil sampelnya untuk diperiksa dengan metode whole genome sequencing di ITD Universitas Airlangga. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut keluar,” ujar Atho’ilah, Selasa (18/1/2022).

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan