logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊCinta yang Tak Semestinya
Iklan

Cinta yang Tak Semestinya

Jatuh cinta merupakan perasaan normal manusia. Namun, hal ini bisa menjadi masalah perselingkuhan ketika berkembang menjadi hubungan romantis kepada seseorang yang telah terikat hubungan dengan orang lain.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca

Hati menginginkan apa yang diinginkannya, atau dia tak peduli. (Emily Dickinson, 1862)

https://cdn-assetd.kompas.id/nKzCdt0QTjd4fg8sTwtgVtHcssk=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F4585f7a0-70b8-4a31-a32a-fdbfb8dd2393_jpg-e1610597048744.jpg
AP / DAMIAN DOVARGANES

Ilustrasi lambang cinta. Warga Orange County Esther Song mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan isyarat ”Cinta” setelah mendapatkan vaksin di Disneyland Resort yang berfungsi sebagai situs vaksinasi massal Super POD (Point Of Dispensing) Covid-19 di Anaheim, California, AS, Rabu (13/1/2021). Gubernur Gavin Newsom mengumumkan, pemberian izin bagi penduduk berusia 65 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksin virus korona yang langka.

Cinta itu memang buta alias tidak logis, tetapi membangun relasi romantis itu rasional. Kita bisa memilih dengan siapa akan berpacaran atau menikah, tetapi kita tidak bisa menentukan dengan siapa dan kapan untuk jatuh cinta.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan