logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKeresahan Warga pada...
Iklan

Keresahan Warga pada Gelandangan Kalah oleh Rasa Iba

Rasa iba masih tersimpan di benak warga Jakarta saat melihat gelandangan. Dengan berbagai pertimbangan, mereka masih kerap mengulurkan tangan untuk memberikan rupiah saat berpapasan dengan gelandangan di jalanan.

Oleh
FAJAR RAMADHAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SHhrpHUdSNFsnxmDsgyKyCDRPAo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F6f1dab8c-1915-4d5e-b8b2-882bd0eb94cf_jpg.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Salah seorang anak tertidur pulas di atas kasur yang berada di pinggir Jalan Bhakti, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Meski keberadaan gelandangan di Jakarta tidak pernah diharapkan, warga tetap menaruh rasa iba terhadap mereka dengan memberikan uang. Padahal, santunan yang didasari belas kasihan ini dapat menjadi candu bagi mereka untuk terus menggelandang.

Hampir setiap hari, Nandung (47), warga Pademangan, Jakarta Utara, selalu menjumpai gelandangan. Kebetulan, dia cukup rutin bepergian dari rumahnya ke kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menggunakan transportasi umum. Nandung biasanya menjumpai mereka di sekitar halte dan trotoar.

Editor:
agnesrita
Bagikan