logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMengaktualkan Kasih dalam...
Iklan

Mengaktualkan Kasih dalam Tindakan

Mengarusutamakan kasih dalam menerapkan ajaran agama di kehidupan sehari-hari akan merawat kemajemukan di Tanah Air. Ini sekaligus mencegah penggunaan agama sebatas kepentingan politik praktis semata.

Oleh
INSAN ALFAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wNIbwlcK4WixMlT8ruCw6trumXo=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F3ae127f8-e247-4aa8-8f02-e841b9c4003c_jpg.jpg
DAHLIA IRAWATI

Jaringan Gusdurian Malang dan Gubug Sufi Jabung datang dalam misa perayaan Natal di Gereja St Vincentius A Paulo, Jalan Raya Langsep, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (25/12/2019). Saat itu, Gusdurian Malang mengampayekan toleransi dan persahabatan. Jaringan Gusdurian Malang tersebut menyemarakkan misa perayaan Natal dengan mengiringi perarakan misa menggunakan tetabuhan rebana, dan sebelum penutupan misa disuguhkan Tarian Sufi oleh para penari dari Gubug Sufi Jabung. Tarian itu diiringi Syiir Tanpo Waton.

JAKARTA, KOMPAS β€” Semua agama samawi menjunjung tinggi kasih dalam interaksi antarmanusia. Kasih, apabila diwujudkan dalam keseharian tanpa memandang identitas sesama, diyakini mampu membagikan kebaikan bagi siapa pun, terutama mereka yang membutuhkan.

Hal ini terangkum dalam materi kuliah umum yang disampaikan Kelly James Clark dari Grand Valley State University dan Kaufman Interfaith Institute, Amerika Serikat, Rabu (23/12/2020) malam. Kuliah umum diadakan dalam Abdurrahman Wahid Memorial Lecture 2020, gelaran untuk menyambut Bulan Gus Dur dan dekade baru Haul Ke-11 Gus Dur tahun 2020.

Editor:
agnesrita
Bagikan