logo Kompas.id
โ€บ
Humanioraโ€บAnalisis Bioekonomi di Laut...
Iklan

Analisis Bioekonomi di Laut Aru dan Arafuru Tunjukkan Perlunya Pengaturan Waktu Tangkap Udang

Penangkapan di bulan September-Oktober akan didapatkan udang berukuran besar, Juli-Agustus berukuran sedang, dan pada Maret-April berukuran kecil. Lalu jeda penangkapan Desember-Februari bagi pemulihan populasinya.

Oleh
PRADIPTA PANDU
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xvyCQhB_R6GONj13xgW16RF0LQM=/1024x654/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F57d049ca-ac2c-4141-b1a7-c156e80c1ecc_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Ilustrasi: Pedagang menyusun udang dan ikan sebelum ditawarkan pembeli di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta, Rabu(16/10/2019). Badan Pusat Statistik mencatat volume ekspor perikanan tangkap Indonesia sepanjang semester I 2019 naik 3,77 persen menjadi 45.125 ton dibandingkan semester I tahun sebelumnya.

JAKARTA, KOMPAS โ€“ Analisis bioekonomi di Wilayah Pengelolaan Perikanan atau WPP 718 di Laut Aru dan Arafura menghasilkan  permodelan yang menunjukkan puncak penangkapan udang dengan ukuran besar berbobot lebih dari 56 gram dapat dilakukan di bulan September-Oktober. Bila penangkapan dilakukan pada Juli-Agustus akan didapatkan udang dengan ukuran sedang dan pada Maret-April berukuran kecil.

Riset itu pun menyarankan agar dalam masa satu tahun harus dilakukan jeda penangkapan pada Desember-Februari untuk memberikan kesempatan bagi udang untuk memulihkan populasi. Dari sisi penangkapan, udang dapat ditangkap dengan optimal bila izin pengoperasian dibatasi 50 hingga 70 kapal.

Editor:
Bagikan