logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMempercepat Deteksi Kapal...
Iklan

Mempercepat Deteksi Kapal Ilegal

Balai Riset dan Observasi Laut mengembangkan teknologi analisis data radar untuk mempercepat deteksi kapal ilegal. Inovasi teknologi itu juga bertujuan mendeteksi tumpahan minyak di perairan.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/grFU8dqrXkMeJFfWUdPlHSIk12Q=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F64b2533a-99f1-4346-8eb6-672b87845f37_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Sebanyak dua dari lima kapal yang membawa sekitar 700 meter kubik kayu galam tak berdokumen diamankan Polisi Air dan Udara Polda Kaltim, Rabu (9/10/2019), di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Kayu-kayu itu akan diselundupkan ke Madura.

Indonesia sebagai negara maritim tidak terlepas dari persoalan laut dan pesisir, seperti penangkapan ikan ilegal dan tumpahan minyak di perairan. Melalui teknologi analisis data radar yang dimiliki Balai Riset dan Observasi Laut bernama Bali Radar Ground Receiving Station atau Barata, kapal ilegal dan tumpahan minyak dapat segera terdeteksi dan ditindaklanjuti.

Kapal-kapal asing seolah tidak pernah jera masuk perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia untuk melakukan penangkapan ikan secara ilegal. Pada Januari lalu, kapal-kapal China terekam berada di perairan Natuna Utara. Kejadian serupa juga terjadi bulan ini dengan ditangkapnya tiga kapal berisi 26 awak berwarganegaraan Vietnam.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan