logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBagai Mencucukkan Jari di...
Iklan

Bagai Mencucukkan Jari di Bekas Luka yang Sembuh

Narasi Paskah ataupun kisah-kisah kebangkitan Yesus dalam Alkitab ditulis untuk menuturkan peristiwa yang sungguh unik, bahkan sui generis. Kisahnya seputar dua peristiwa yang terjadi setelah penyaliban

Oleh
Martin Lukito Sinaga Pendeta GKPS dan Dosen Luar Biasa di STFT Jakarta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bAohrBZemNFG_y-Ur-jfzw0yQXQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fantarafoto-perayaan-jumat-agung-melalui-online-100420-mz-1_1586518335.jpg
ANTARA FOTO/MAKNA ZAEZAR

Seorang pastor memimpin perayaan Jumat Agung yang ditayangkan daring di Gereja Katedral Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (10/4/2020). Peringatan Jumat Agung disiarkan melalui media daring untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Narasi Paskah ataupun kisah-kisah kebangkitan Yesus dalam Alkitab ditulis untuk menuturkan peristiwa yang sungguh unik, bahkan sui generis. Kisahnya seputar dua peristiwa yang terjadi setelah penyaliban dan kematian Yesus, yaitu kubur kosong dan penampakan-Nya di hadapan begitu banyak kalangan.

Narasi itu menuturkan bahwa Yesus telah menanggalkan kain kafan yang membalut-Nya, lalu ia hadir secara kasatmata di hadapan para murid. Dengan kata lain, tubuh-Nya yang mati ternyata tak selalu demikian dan identitas-Nya yang bangkit dapat dikenali sebagaimana dulunya, semasa Ia bersama murid-murid-Nya.

Editor:
Bagikan