logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPenyedia Layanan Umrah Meminta...
Iklan

Penyedia Layanan Umrah Meminta Pendampingan Pemerintah

Kehebohan terjadi di sejumlah tempat di Indonesia pasca-penghentian ibadah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi. Ribuan orang tertahan keberangkatannya, jemaah yang selesai ibadah ini pun belum bisa pulang segera.

Oleh
Insan Alfajri, Aditya Diveranta, Fransiskus Wisnu Wardhana Dany, Andy Riza Hidayat
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xF1_yU9yrGOWXf6s-tqJac7iP2c=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fa1263ead-80a3-4548-8a9f-672e838d7a87_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penumpang pesawat terbang yang akan berangkat umrah duduk di lantai Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, saat menunggu kepastian terbang, Kamis (27/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Penghentian ibadah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi mengejutkan penyedia jasa layanan perjalanan. Mereka meminta pendampingan pemerintah mengenai langkah-langkah yang perlu diambil dalam waktu dekat. Pendampingan ini dibutuhkan karena banyaknya jemaah yang sudah terdaftar dalam perjalanan ibadah itu.

Penghentian layanan ini dikeluarkan Arab Saudi sebagai langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19 semakin luas. Anton Subekti, Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), mengatakan, saat ini penyedia jasa perjalanan umrah menghadapi dua masalah krusial. Pertama adalah keberangkatan jemaah yang tertahan, baik yang dikembalikan maupun yang tertahan di negara transit.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan