logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMengenal Alat Deteksi Tsunami ...
Iklan

Mengenal Alat Deteksi Tsunami di Indonesia

Dikelilingi tiga lempeng tektonik dan berada di jalur cincin api membuat Indonesia memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana tsunami. Lalu, apa saja alat yang digunakan untuk mendeteksi tsunami di Indonesia?

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA/KELVIN HIANUSA/HARRY SUSILO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Zx8zhmLDZTcOMZWhINZ7eiELQ_E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20191222_1122170_1579107182.jpg
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Rambu penanda zona rawan tsunami dipasang di Jalan Raya Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (22/12/2019).

Dikelilingi tiga lempeng tektonik dan berada di jalur cincin api membuat Indonesia memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana tsunami. Mengantisipasi hadirnya tsunami, sejumlah lembaga negara menyiapkan dan mengoperasikan berbagai alat deteksi dini tsunami. Mengoptimalkan kinerja alat itu dibarengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan kebencanaan menjadi kunci mengurangi risiko tsunami di kemudian hari.

Kerentanan Indonesia terhadap tsunami juga ditegaskan dengan data. Lembaga administrasi kelautan dan atmosfer Amerika Serikat atau National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) mencatat ada 246 kejadian tsunami sejak tahun 416 hingga 2018 di Indonesia. Puncaknya, kedahsyatan sekaligus kengerian tsunami tak lain adalah tsunami Aceh di pengujung 2004 yang merenggut lebih dari 200.000 korban jiwa tak hanya di Indonesia, tetapi juga di 13 negara lainnya.

Editor:
Harry Susilo
Bagikan