logo Kompas.id
HiburanMenggugat Generasi Gemoy
Iklan

Menggugat Generasi Gemoy

Seniman Nindityo Adipurnomo meraih sumber ide baru dari istilah ”gemoy”.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
· 0 menit baca
Seniman Taufik Ermas dan karya lukisannya dengan karakter kanvas yang berlubang, Selasa (6/8/2024). Taufik menjadi salah satu peserta pameran seni rupa <i>Speaking The Unspeakable </i>di Galeri Neo, Jakarta, 6 Agustus hingga 1 September 2024.
IGNATIUS NAWA TUNGGAL

Seniman Taufik Ermas dan karya lukisannya dengan karakter kanvas yang berlubang, Selasa (6/8/2024). Taufik menjadi salah satu peserta pameran seni rupa Speaking The Unspeakable di Galeri Neo, Jakarta, 6 Agustus hingga 1 September 2024.

Selalu saja ada karya seni rupa kontemporer yang bisa menggelitik publik ketika karya itu merespons fenomena-fenomena sosial yang baru. Seperti ketika pernah disematkan istilah gemoy bagi presiden terpilih Prabowo Subianto karena dengan tubuhnya yang gemuk ia suka menari dan membikin gemas di atas panggung saat berkampanye. Seniman pun meraih sumber ide baru dari peristilahan gemoy ini.

Kemudian terlahirlah beberapa lukisan yang diberi judul ”The Cutest Gemoy” (2023), ”The Rise of Gemoy” (2024), dan ”The Rise of Gemoy #1” (2023). Ini karya-karya seniman Nindityo Adipurnomo (63) asal Semarang yang menetap di Yogyakarta dan mengelola Rumah Seni Cemeti.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan