Festival Jazz atau Bukan
Musisi non-jazz main di Java Jazz Festival harap dimaklumi. Musik dan pendengarnya berevolusi. Ini tentang pilihan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F05%2F25%2F1021bf21-6c4f-46ba-ba14-ab076733e036_jpg.jpg){kind=logo}
Suasana Jakarta International BNI Java Jazz Festival di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Terdapat 11 panggung yang mementaskan 112 penampilan dari Jumat (24/5/2024) hingga Minggu (26/5/2024).
Perhelatan Jakarta International BNI Java Jazz Festival seperti tak pernah sepi dari perdebatan apakah festival ini masih nge-jazz atau tidak. Pertanyaan itu masih muncul dalam penyelenggaraan ke-19 pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Kenyataannya, daftar penampil yang main di 11 panggung itu sejatinya beragam, mulai dari pop, R&B, sampai jazz rumit. Ini masalah pilihan saja.
”Izin nge-jazz sedikit, Bang,” ucap Latasya Dinar, vokalis dari band Rimba, ketika tampil di Demajors Stage pada Sabtu (25/5/2024) sore kepada penonton. Dia berucap demikian ketika pemain basnya, Marvin Muhammad, melakukan solo. Istilah ”jazz” menjadi representasi improvisasi di atas panggung.