SENI RUPA
”The Queen of Pantat” Melata dari Desa ke Desa
Dikisahkan, perempuan empu kehidupan yang melata dari desa ke desa menjadi perempuan perkasa.
![Pengunjung mengamati lukisan "The Queen of Pantat" karya Zipit Supomo dalam Pameran Lukisan Koleksi Bentara Budaya berjudul <i>Per-empu-an: Sosok Perempuan di Mata Seniman</i>, di Bentara Budaya Art Gallery Lantai 8 Menara Kompas, Rabu (24/4/2024).](https://assetd.kompas.id/8waTutOHcnix2s244jb_VTmQINs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F24%2F2c48a1d8-1a3a-47c4-9730-c652bd70bee7_jpg.jpg)
Pengunjung mengamati lukisan "The Queen of Pantat" karya Zipit Supomo dalam Pameran Lukisan Koleksi Bentara Budaya berjudul Per-empu-an: Sosok Perempuan di Mata Seniman, di Bentara Budaya Art Gallery Lantai 8 Menara Kompas, Rabu (24/4/2024).
Dari sebuah lukisan berjudul ”The Queen of Pantat”, diperbincangkan sosok pedangdut Inul Daratista. Ia dinilai menjadi salah satu tokoh perempuan perkasa dan selaras dengan yang diperjuangkan Kartini. Ia menjadi perempuan empu kehidupan yang melata dari desa ke desa.
Lukisan itu karya Zipit Supomo dengan media cat akrilik di atas kanvas berukuran 150 cm x 130 cm berangka tahun pembuatan 2003. Karya ini ada di antara 56 koleksi Bentara Budaya yang dipamerkan di Bentara Budaya Art Gallery Lantai 8 Menara Kompas, Jakarta, bertajuk Per-empu-an: Sosok Perempuan di Mata Seniman.