logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊPelan-pelan, Industri K-Pop...
Iklan

Pelan-pelan, Industri K-Pop Melek Isu Lingkungan

Industri K-Pop mulai mencari solusi atas jejak karbon. Namun, penggemar perlu mewaspadai "greenwashing".

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
Β· 1 menit baca
Ilustrasi. Para penonton konser grup musik Korea Selatan, NCT 127, memasuki area konser di Stadion Indonesia Arena di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/1/2024).
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Ilustrasi. Para penonton konser grup musik Korea Selatan, NCT 127, memasuki area konser di Stadion Indonesia Arena di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Laju pertumbuhan K-Pop ikut dibayangi oleh masalah lingkungan. Petinggi-petinggi di industri hiburan di Korea Selatan mulai mencari solusi atas jejak karbon sekaligus limbah yang industri ini produksi. Belakangan, album pintar dan merchandise atau dagangan daur ulang terus bermunculan.

Satu faktor yang membuat K-Pop unik di era digital adalah kebiasaan penggemar untuk membeli album fisik. Album-album K-Pop biasa berisi cakram padat (CD), buku foto dan lirik, kartu foto, poster, serta barang-barang menarik, misalnya stiker bahkan tiket untuk fan meeting. Ibarat membeli tas hadiah.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan