Perempuan
Setara lewat Sinema
Geliat perfilman global belum merangkul secara utuh perempuan dalam industrinya. Benar demikian?

Adegan dalam film Banel & Adama milik Ramata-Toulaye Sy yang mengikuti program Qumra pada tahun lalu.
Isu perempuan kian marak diangkat dalam layar. Hampir semua sinema di seluruh dunia getol bertutur mengenai hak perempuan, termasuk sinema Timur Tengah dan Afrika Utara. Di tengah minimnya perempuan sebagai pelaku industri film, mereka terus bergerak.
”Aku tidak mau seperti (perempuan) yang lain, suami berangkat kerja lalu nanti dia pulang dan hanya menemui istrinya saat malam saja untuk tidur,” ujar Banel dalam salah satu dialog ketika Adama berubah sikap atas saran dari keluarga dan para tetua demi memperbaiki keadaan desanya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Setara lewat Sinema".
Baca Epaper Kompas