logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊTirto, Refleksi bagi Media
Iklan

Tirto, Refleksi bagi Media

Monolog ini memberikan refleksi penting bagi media masa kini. Tirto yang lahir di Blora, Jawa Tengah, dikisahkan menetap di Bogor pada waktu itu menggunakan ketajaman pena jurnalistiknya untuk melawan penindasan.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
Β· 1 menit baca
Salah satu adegan dalam pementasan monolog <i>Tirto: Tiga Pengasingan</i> di Galeri Salihara, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Salah satu adegan dalam pementasan monolog Tirto: Tiga Pengasingan di Galeri Salihara, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2023).

Derap kaki lesu pengusung keranda membuka pentas monolog Tirto: Tiga Pengasingan. Tirto, dialah Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (1880-1918), cucu seorang bupati Bojonegoro yang memiliki kegigihan jurnalistik modern paling awal di negeri ini, kemudian dikukuhkan sebagai Bapak Pers Nasional pada 1973 dan Pahlawan Nasional pada 2006.

Monolog ini memberikan refleksi penting bagi media massa kini. Tirto yang lahir di Blora, Jawa Tengah, dikisahkan menetap di Bogor pada waktu itu menggunakan ketajaman pena jurnalistiknya untuk melawan penindasan pada masa kolonial Hindia Belanda yang berpusat di Batavia atau Jakarta.

Editor:
Bagikan