Teknologi Bantu Perkaya Interpretasi Sejarah
Teknologi memungkinkan para perupa menggubah ”data membosankan” menjadi karya yang menarik, interaktif, dan relevan dengan zaman.
JAKARTA, KOMPAS — Teknologi memungkinkan arsip dan sejarah diolah kembali menjadi karya yang menarik, interaktif, bahkan relevan dengan zaman. Dengan demikian, sejarah diharapkan tidak hilang, tetapi mampu diinterpretasikan terus-menerus dan dipelajari generasi masa kini.
Hal ini mengemuka dalam rangkaian diskusi pada gelaran Festival Film Dokumenter (FFD) 2023, Selasa (5/12/2023). FFD 2023 digelar di Yogyakarta pada 3-9 Desember 2023. Festival film dokumenter pertama di Asia Tenggara ini diikuti pegiat film, antara lain, dari Indonesia, Belgia, Kuba, Meksiko, Perancis, Jerman, India, Singapura, dan Argentina. Ada 84 film dari 42 negara yang ditayangkan.