Romantisisme dan Idealisme Penuh Cinta
”Jatuh Cinta Seperti di Film-film” membawa angin segar bagi dunia perfilman Indonesia. Di tengah kesederhanaan cara mengantarkan ceritanya, film ini justru mengalirkan rasa yang kaya.
Film sejatinya merupakan medium yang bukan hanya hiburan, melainkan juga wahana pengantar rasa. Beragam cara bisa dipilih sesuai dengan emosi yang ingin diutarakan. Salah satunya bermain warna dan kata-kata untuk menyampaikan sesuatu yang universal dan berterima bagi siapa saja, yaitu cinta.
”Ini bukan film art kan ya?” kata produser rumah produksi, Pak Yoram (Alex Abbad), ketika penulis cerita, Bagus Rahman (Ringgo Agus Rahman) menawarkan gagasan film hitam putih. Bagus pun lekas menjawab film ini komersial meski hitam putih. Pak Yoram lega dan meminta Bagus lanjut menjelaskan idenya.