Goresan Kebebasan Seniman Grafiti
Grafiti punya sejarah panjang sebagai luapan ekspresi publik. Kadang ia dianggap informatif, kadang vandal. Walakin, sebagian orang meyakini grafiti adalah seni yang layak dapat ruang.
Campuran aroma tembakau bakar dan cat menyatu, mengiringi para seniman grafiti yang telaten menggambari tembok dengan cat semprot hingga berkeringat. Sapuan cat mereka warna-warni. Gambarnya pun beragam. Bagi mereka, grafiti tak ubahnya ekspresi seni yang sarat kebebasan.
Suasana sebuah bangunan gudang di kawasan Sunter, Jakarta Utara pada Sabtu (16/9/2023) sore sudah seperti studio seni. Kaleng-kaleng cat semprot, perancah, hingga puluhan grafiti setengah jadi terhampar di sana. Sementara itu, puluhan writers (sebutan buat seniman grafiti) sibuk menyelesaikan karyanya sampai bermandikan peluh.