Pementasan
Ken Dedes, Sindiran Darah Biru
Ketika para pemimpin berdarah biru masih memperebutkan kekuasaan, negara menjadi tidak aman. Begitulah salah satu pesan dari pementasan ”Ken Dedes”.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F15%2F14aa2874-1c24-43a5-b390-7fbb2f403876_jpg.jpg)
Adegan penutup menggambarkan sosok utama Ken Dedes yang mandi bersimbah darah dalam pertunjukan musikal Ken Dedes di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Suksesi kepemimpinan sebuah bangsa tidak jarang mendatangkan petaka. Warga menjadi saling sikut. Hidup mereka penuh syak wasangka, saling curiga. Negara pun menjadi tidak aman.
Untuk menghindari itu semua, dibutuhkan pemimpin yang tak lagi berdarah biru, melainkan berdarah merah. Sebab, orang berdarah biru itu penuh intrik, penuh tipu muslihat dalam memperebutkan kekuasaan. Seperti inilah pesan moral pementasan teater musikal Ken Dedes oleh Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 17 dengan judul "Ken Dedes, Sindiran Darah Biru".
Baca Epaper Kompas